Bagi pemula, ngeblog itu ya sekear ngeblog. Nulis saja sampai kedua jari tengah penyet dan siku keram. Semakin mengalir, semakin asyik. Makin rajin, makin seru rasanya. Namun ketika berhadapan dengan teknis seperti memasang Google Analytics, Google Search Console, dan saudara-saudaranya otak bisa berasap juga.
Lantas saya langsung teringat kalimat dari tim IT
di kantor yang mengejek dengan kalimat, “itulah kenapa kalian perlu guru, bukan
Mbah Google!”
[Photo: Pexels] |
Kena, sekakmat! Untungnya ada materi yang
dibocorkan dengan sengaja di kelas ODOP BloggerSquad (OBS) yang menggiring saya untuk belajar lebih giat tentang dunia persandian dan kode-kode rahasia di
balik suksesnya para blogger suhu. Salah satunya dengan memasang Google Search
Console setelah memasang Google Analytic di blog.
Berdasarkan penjelasan coach Zen, meskipun Google Analytics 4 (GA 4) dan Google Search Console (GSC)
memiliki kemiripin, ia juga memiliki perbedaan yang mendasar sekali. Si Google
Analytics ini membutuhkan JavaScript yang dipasang di browser. Analisanya berdasarkan
event yang terjadi di website tersebut
alias aktivitas internal. Sedangkan Google Search Console tidak perlu
pemasangan JavaScript.
Bagaimana memiliki akun Google Search Console? Kalau belum punya, ya perlu didaftarkan.
Langkahnya bisa diikuti pada tahapan berikut ini. Tentunya dibutuhkan kesabaran
untuk memasang google search console bagi pemula.
1.
Cari
di Google: Google Search Console
Apa itu? cari Google. Begitu
ditemukan, akan muncul halaman seperti gambar di bawah ini. Tentu saja, ini
tampilan Google Search Console bagi pemula, bukan untuk yang sudah punya akun. Jadi,
langsung saja klik START NOW tanpa
banyak berpikir. Sudah pasti itu tombol yang harus diklik agar terhubung ke
langkah selanjutnya.
Halaman awal untuk memulai [Photo: Dokumen Pribadi] |
Saya langsung kaget, dong, begitu
beranda saya muncul gambar seperti yang dicontohkan oleh coach Zen. Ternyata
setelah saya perhatikan secara teliti, ini adalah beranda Google Search Console
dari blog bookand travel saya.
Beranda GSC Oliverial [Photo: Dokumen Pribadi] |
2. Add Property
Bagi pemula seperti saya, untuk
melanjutkan pendaftaran tinggal klik tanda panah di bagian dropdown sebelah kiri. Ada tanda panah yang tulisannya ADD PROPERTY jika pakai settingan
bahasa Inggris.
Akan muncul halaman seperti
gambar di bawah yang akan selanjutnya harus di isi. Di dalam kolom isian
tersebut sudah diberi clue apa yang
harus diisi di sana. Domain atau
subdomain, tinggal isi saja dengan domain atau subdomain yang kita punya,
misal: ukhairina.com. Sedangkan untuk bagian kanan kalau mau diisi dengan URL PREFIX, misal: https://www.ukhairina.com/. Saya memilih
mengisi dengan domain, lalu pilih CONTINUE.
Kotak dialog baru akan muncul.
Baca meskipun nggak ngerti maksudnya apa. Lalu COPY alfabet panjang dalam kolom di poin nomor 3. Kemudian klik VERIFY. Ia akan kembali bekerja dan
pham, pham! Punya saya munculnya malah begini. Antara menangis tipis-tipis dan
mata mulai perih, saya terima perintahnya.
[Photo: Dokumen Pribadi] |
Jika terjadi hal seperti ini,
yang saya lakukan adalah klik OKE, lalu
kembali ke perintah sebelumnya. Saya memilih REMOVE DOMAIN, lalu memulai kembali dari awal. Mulai dari CREATE PROPERTY, kemudian memilih
mengisi kolom sebelah kanan yang tulisannya URL Prefix. Taraaa!! Hasilnya sungguh
menyegarkan mata.
[Photo: Dokumen Pribadi] |
Sejujurnya saya bingung mau pilih
yang mana lagi. Namun karena tulisan GO
TO PROPERTY dicetak lebih tebal, saya menyimpulkan kalau inilah yang harus
diklik utama. Halaman langsung diarahkan ke beranda yang isinya overview kosong. Performe juga masih kosong. Mungkin karena usia website saya masih
kurang dari tiga bulan, dia belum diberi gambaran apa-apa oleh si Google Search
Console ini.
3. Daftarkan Peta Situs
Mendaftarkan peta situs ini
merupakan bagian penting di pembuatan Google Search Console. Di beranda,
tinggal cari saja tulisan SITEMAPS di
bagian kiri yang berderet pilihan-pilihan lainnya. Sekali lagi, tergantung
pengaturan akunnya pakai bahasa apa, kebetulan laptopku sok bule, jadi pakai
bahasa Inggris.
Akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Saya pakai blogspot,
Coach Zen membagikan untuk sitemaps blogspot
itu kucing.com/feeds/posts/default dan untuk
pengguna Wordpress menggunakan kucing.com/lander. Ternyata
nggak bisa, ding! Website saya gagal menerapkan sitemapsnya.
[Photo: Dokumen Pribadi] |
Akhirnya saya melipir ke YouTube
dan cari bantuan di beberapa video yang bisa saya gunakan untuk membantu. Saya
berhasil menerapkan cara mudah dari kanal Iwan Prasetya Official. Di sini penjelasannya singkat dan to the point. Di video ini, digunakan sitemaps generator. Kelihatannya gampang
banget. Masalahnya muncul lagi, karena website yang digunakan untuk generate oleh akun ini sudah banyak
berubah.
Akhirnya saya minta bantuan lagi
ke Google untuk menyarankan sitemaps
generator lainnya. Setelah beberapa kali mencoba, saya mendapat URL dari octopus.do. Di halaman ini ternyata unik banget.
Webiste saya langsung dibuat bagan yang sebenarnya saya juga nggak
ngerti-ngerti amat karena Cuma dilihat sekilas. Fokus saya ke sitemaps.
Taraaaa!! Siapa sangka saya
berhasil. Rasanya puas banget setelah gambar di bawah ini muncul. Kata coach
Zen, setelah selesai tiga tahapan ini, bisa langsung ditinggal saja.
[Photo: Dokumen Pribadi] |
4. Menulis, Menulis, Menulis
Kembali ke materi sebelumnya.
Tentunya kedua materi ini tidak akan berguna jika isi blog masih kosong. Maka
harus ngegas di penulisan kontennya agar keduanya berfungsi maksimal. Rasanya
miris juga kalau overviewnya kosong nggak ada grafiknya. Nggak enak dipandang
mata, apalagi dideteksi oleh Google. Menulis adalah kunci utama untuk
meningkatkan indeksnya.
Sejujurnya saya semakin planga
plongo ketika blog walking ke akun teman-teman
lainnya. Pasalnya semakin saya membaca proses mereka, saya menemukan cara saya
salah semua. Semoga ini tanda-tanda kalau langkah saya benar, ya.
Kadang memang untung-untungan juga, ya, Kak. Tutorial yang ini tidak bisa diterapkan di blog kita, jadi harus terus mencari dan mencari sampai ketemu yang cocok. Sudah macam jodoh saja.
BalasHapusAh, setuju banget ini, Kak. Hal-hal yang buat kita kadang gregeten sendiri. Kok bisa beda, ya. Terkadang jadi overthinking sama kemampuan usaha kita. Hahaha
HapusTutorial itu ternyata jodoh jodoh- an ya kak haha. Cocok di blog orang tapi enggak di blog kita. Nemu tutorial yang pas dan mudah dimengerti juga nggak mudah. Kalau sudah begini, nanya ke costumer servis jasa hosting dan domain adalah jalan ninjaku
BalasHapusBenar, Kak. Jalan ninja harus siap sedia sebagai plan B
HapusNah itu yang works di orang lain, belum tentu works di kita. Semangat terus nukia dan belajar, Kak...
BalasHapusSemangat buat kita, Kak. Semoga esok lebih baik.
Hapus