Kerap kita mendengar soal komunikasi antar budaya. Apa itu komunikasi antar budaya? Seberapa pentingkah ia?
Menurut
Steward L. Tubb, komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi dengan
orang-orang yang memiliki budaya yang berbeda.
Perbedaan itu bisa terdapat pada ras, etnik, sosioekonomi, atau gabungan
semuanya ini.
Sementara
kebudayaan dapat diartikan sebagai cara hidup suatu kelompok yang berkembang
dari masa ke masa dan berlangsung antara satu generasi ke generasi. Misalnya
saja budaya peusijuk di Aceh yang diwariskan dari jaman masih beragama Hindu
hingga digantikan dengan Islam belasan abad yang lalu. Sampai kini, budaya peusijuk masih dipegang secara kuat oleh
masyarakat Aceh dan dilaksanakan pada setiap upacara adat.
Hakikat Komunikasi Antar Budaya
Ada
dua hakikat komunikasi antar budaya, yaitu enkulturasi dan akulturasi.
Enkulturasi mengacu pada proses transmisi budaya yang dialihkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Budaya yang kita pelajari dari orang tua,
kelompok, teman, sekolah, lembaga, itulah yang dinamakan enkulturasi. Sebut
saja ketika Anda tinggal di Jepang selama setahun. Anda mempelajari kebudayaan
Jepang untuk kenyamanan Anda hidup di negeri sakura itu. Saat Anda mempelajari
budaya minum teh, festal-festival, dan lain-lain. aktivitas ini disebut dengan
enkulturasi.
Sedangkan akulturasi mengacu pada modifikasi dua budaya yang berbeda setelah terjadi kontak langsung dengan budaya tertentu. Ketika budaya boh gacaa (memakai inai) di Aceh disebut-sebut mirip dengan budaya India dan Arab, itu karena sejarah masa lampau Aceh sebagai jalur perdagangan dunia. Dan saat itulah permulaan akulturasi dimulai. Persentuhan dua budaya asing yang menghasilkan budaya baru untuk masyarakat lokal.
Fungsi Pribadi Komunikasi Antar Budaya
Fungsi
pribadi yang dimaksudkan dalam komunikasi antar budaya adalah fungsi komunikasi
yang ditunjukkan melalui perilaku yang sumbernya dari seorang individu
(komunikan). Setidaknya ada empat fungsi pribadi dalam komunikasi antar budaya
yang bisa diuraikan sebagai berikut.
Pertama, menyatakan identitas sosial. Perilaku yang ditunjukkan
melalui Bahasa verbal dan non verbal menunjukkan identitas seseorang. Baik itu
latar belakang pendidikan, kelas sosial, suku bangsa, agama ataupun tingkat
pendidikan. Ketika berada di kota besar, kita bisa menebak-nebak seseorang
berasal dari provinsi mana dari cara dia berbicara dengan orang lain. Misalnya
ketika melihat nama seseorang dengan marga Nasution, kita langsung mengetahui
bahwa aslinya lawan bicara kita berasal dari Sumatera Utara. Ketika berjalan di
jalan dan melihat seorang perempuan memakai saree, kita juga bisa menebak
langsung bahwa dia berasal dari India.
Kedua, menyatakan integrasi sosial. Inti dari fungsi ini adalah
menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antar kelompok, namun tetap
mengakui perbedaan setiap unsur. Ketika beradadi luar negeri, orang-orang dari
berbagai latar belakang suku tetap bisa bersama satu sama lain karena fungsi
pribadi ini. Ada satu kesamaan pribadi yang menyatukan mereka, yaitu Indonesia.
Sementara di dalam kelompok Indonesia, mereka menyadari banyaknya perbedaan
yang menunjukkan identitas sosial mereka masing-masing.
Ketiga, menambah pengetahuan. Secara pribadi, seseorang
bertemu atau berteman dengan orang lain yang berbeda suku dan budaya akan
saling mempelajari budaya masing-masing secara alamiah. Pembelajaran inilah
yang kemudian menjadi pengetahuan bagi setiap orang atas pertemanannya dengan
orang lain.
Keempat, melepaskan diri atau jalan keluar. Ketika berkomunikasi dan mencoba melepaskan drii dari suatu masalah disebut juga dengan fungsi yang menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris. Hubungan ini muncul ketika seseorang menghadapi masalah dengan bentuk komunikasi yang berbeda dengan satu orang lain dengan lainnya akibat stimulus respon yang diberikan. Perilaku seseorang tercermin pada perilaku orang lainnya. Missal ketika pelabelan orang Jawa rajin bekerja dan gigih dalam mencari nafkah.
Fungsi Sosial Dalam Komunikasi Antar Budaya
Ada
empat fungsi sosial dalam komunikasi antar budaya yang bisa diuraikan dalam artikel
ini.
Pertama, pengawasan. Fungsi ini dilakukan oleh
komunikator dan komunikan untuk saling mengawasi perkembangan yang ditunjukkan.
Biasanya fungsi ini juga dilakukan dalam fungsi komunikasi massa. Sebut saja
sebuah budaya baru yang sedang berkembang di suatu daerah. Komunikan yang
melihat proses perkembangan komunikasi ini mengawasi komunitor yang menyebarkan
atau menyampaikan pesan perkembangan budaya tersebut.
Kedua, menjembatani. Proses komunikasi yang
berlangsung antara satu orang dan orang lain yang berbeda budaya berusaha untuk
menjembatani pesan yang disampaikan oleh keduanya. Pesan-pesan tersebut akan
dicoba untuk ditafsirkan oleh seseorang dengan menjelaskan maksudnya kepada
komunikan. Seorang perempuan India yang memakai gaun putih mungkin akan
dimaknai berbeda oleh perempuan barat yang bergaun putih. Di Indona, perempuan
yang baru menjanda akan memakai saree putih untuk menunjukkan rasa berkabung,
kehilangan dan statusnya sebagai janda. Sedangkan gaun putih yang dikenakan
oleh perempuan barat menunjukkan kebahagiaan, khususnya bagi mereka yang akan
menikah.
Ketiga, sosialisasi nilai. Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sosialisasi nilai budaya berfungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya.
Posting Komentar