Berbincang
soal optimasi SEO untuk blog memang nano-nano banget. Merasa udah bisa, padahal
belum. Merasa masih jauh, ternyata tanpa sadar kita sudah menerapkan teknik SEO
untuk blog. Begitulah dilemanya, tapi ia adalah sebuah seni untuk menggoda
Google membaca artikel kita di blog.
Tentunya kalau
artikel yang kita tulis bisa masuk ke mesin pencari rasanya itu happy maksimal
kan, ya. Meskipun algoritma Google berubah seperti perasaan wanita, tapi teknik
SEO untuk blog ini memang sebuah seni untuk menggoda Google agar dia balikan
dan melirik artikel kita. Ciahh!
Dalam materi
yang disampaikan oleh Alfida Husna, struktur artikel yang ramah SEO
itu memudahkan kita untuk menulis dan
tulisan jadi kelihatan lebih rapi. Emang ada manfaatnya? Ada, dong. Setiap hal
yang dikerjakan akan memberi manfaat tentu bernilai kebaikan.
Lantas,
apa sih manfaat optimasi SEO untuk blog
sampai ada tekniknya segala? Setidaknya ada lima manfaat optimasi SEO untuk
blog yang terlihat jelas dalam blog.
Meningkatkan Trafic
Pertanyaannya,
apakah trafik pada blog atau website sama dengan trafik lalu lintas? Bisa didefinisikan
mirip-mirip lah, ya. Trafik pada blog itu merupakan jumlah pengunjung. Semakin ramai
tentu semakin bagus. SEO ini membantu mendatangkan trafik pada blog dan terus
meningkatkannya karena muncul di halaman pencarian.
Membuktikan Kredibilitas Web
Kredibilitas
atau kepercayaan yang diberikan oleh pengunjung pada website kita memberikan
keuntungan untuk blogger. Gimana nggak, dengan kredibilitas, pengunjung dan
artikel semakin mendapatkan pengaruh dari audiens. SEO membantu membuktikan
pada audiens tentang kredibilitas web kita.
Mendapatkan Target Audiens yang Relevan
SEO membuat
blogger akan mencari kata kunci yang dibutuhkan atau paling sering dicari oleh
audiens. Blogger akan menargetkan audiens dan kebutuhannya, sehingga pengunjung
yang didapatkan dari blog itu benar-benar sesuai dengan target audiens yang
relevan.
Meningkatkan Personal Branding
Nah,
kalau dikatakan personal branding itu Cuma posting-posting doang di media
sosial, sepertinya pemahaman yang didapat dari SEO ini berbeda. Di pencarian
Google, SEO akan membantu membangun personal branding yang kita bangun
dengan cara misteriusnya.
Meningkatkan Brand Awarness
Jika personal
branding diartikan dengan proses membangun dan mengelola citra diri masing-masing,
maka brand awarness adalah kesadaran audiens untuk menyadari keberadaan
kita. SEO membantu meningkatkan brand yang kita bangun dan dan membuat
audiens yang sedang mencari menyadarinya.
Begitulah
SEO bekerja untuk merayu Google. Secara teori, terlihat sangat sederhana. Namun
ketika dipraktikkan ternyata bikin nggak bisa tidur. Ah, benar-benar sebuah
tantangan untuk menaklukkan lirikan Google.
SEO juga
memiliki macam-macamnya. Jadi, tidak mudah juga melihat apa yang diinginkan
Google jika kita tidak mengenali maunya Google. Setidaknya ada empat SEO yang
kita kenal untuk dioptimasi dalam artikel kita agar dilirik Google.
SEO
On Page: cara membangun dan membuat konten website agar
masuk ke pencarian google. Untung-untung meraih ranking pertama di Google.
SEO
Off Page: optimasi ini dilakukan di balik tampilan Google. Menambahkan
backlink berkualitas dan promosi di media sosial.
SEO
Teknis: SEO ini berkaitan dengan teknis blog seperti
kecepatan halaman dan struktur data agar Google dapat mengindeks apa yang ada
di dalam web.
SEO
Lokal: tujuannya memang untuk bisnis lokal, termasuk yang
terdaftar dalam Google My Business.
Setelah oprak
oprek blog, ternyata saya baru menyadari kalau blog saya belum sepenuhnya SEO
Friendly. Untuk mengoptimasi artikel itu SEO friendly ternyata
banyak banget yang harus diperhatikan. Beberapa hal yang perlu banget untuk
dicek kembali adalah sebagai berikut.
Heading
Ternyata heading
dalam blog agar SEO friendly ini harus berurutan, teman belajar. Ada H1,
H2, H3, dan seterusnya. Kalau terbalik auto nggak melanggar ketentuan SEO dari friendly
menjadi angry.
Salah satu
ciri kalau template yang kita gunakan belum SEO friendly, ternyata H1nya
ada dua. Saya auto cek menggunakan aplikasi SEO Check. Owh! Ternyata H1 di blog
saya merah dan keterangannya The H1 heading is empty. Sebuah PR besar
untuk memperbaikinya, teman belajar.
Dalam judul
juga nggak main-main. Ada ketentuannya sendiri. Nggak boleh lebih dari 65
karakter. Kalau lebih bisa kepotong saat pencarian di Google. Dalam judul
harusnya mengandung kata kunci utama. Tentu saja, judul yang menarik agar
terlirik oleh audiens.
Permalink
Permalink
ini nggak boleh lebih dari 75 karakter. Huruf h dari https:// itu juga
terhitung, lho. Semisal memilih menggunakan custom link, saat mengisi
kata, tiap spasi diganti dengan tanda strip (-) dan warnanya juga berbeda. Penting
banget kata kunci utama itu diganti terkandung dalam permalink. Tujuannya biar
Google ini ngelirik juga.
Image
Kalau selama
ini upload foto kita selalu menggunakan cara mainstream, alias
terpenting ada fotonya dah blog kita. Nah, saatnya kita pakai teknik SEO biar
Google semakin tergoda. File harus direname dulu dengan huruf kecil
semua. Spasinya juga diganti dengan strip (-). Pastikan kalau bentuk gambar
seragam, jangan jungkir balik. Kalau satu panjang, maka semuanya panjang. Kalau
satunya tegak, maka semuanya tegak.
Ukuran gambar
juga menentukan lirikan Google, lho. Ukuran gambarnya antara 1.280x720 atau
1.350x1.080 sudah oke dengan ukuran 100 kb. Jenis gambarnya diutaman dengan
format webp. Lengkapi juga dengan Alt dan title.
Terpenting
dari yang paling utama ketika menggunakan gambar yang bukan milik utama,
sertakan sumber gambar dicomot dari mana. Kalau memungkinkan, sih. Jangan lupa
menyertakan infografisnya.
Meta Deskripsi
Pada materi mengubah template blog, kita juga sudah belajar sedikit meta deskripsi. Ternyata meta deskripsi tu sangat penting untuk sebuah blog agar SEO friendly. Meta deskripsi ini sejenis ringkasan isi artikel yang kita tuliskan di blog, Teman Belajar. Bahasanya harus mengguanakan kalimat aktif juga. Ditambah lagi dan diulang kembali, harus mengandung kata kuncinya juga.
Meta description pada blogspot ada yang namanya search description. [Photo: Dokumen Pribadi] |
Struktur Artikel
Meskipun kerap
menulis berita jurnalistik, ternyata jika berhadapan dengan artikel SEO friendly
bisa jumpalitan juga. Artikel yang SEO friendly berbeda dengan
artikel yang ditulis untuk media cetak, apalagi artikel yang untuk dibaca oleh voice
over dalam program radio atau TV.
Saat menulis
untuk blog, kita fokus pada manusia dan mesin. Untuk manusia, kita memfokuskan
kebutuhan artikel yang diinginkan oleh audiens. Sedangkan untuk mesin, yang
teknik SEOnya memang sesuai keinginan si mesin pencari. Artikel berbentuk listicle
akan lebih disenangi oleh si Google.
Kisaran panjang
kalimat juga berbeda. Kalimat panjang, sekitar 2-3 kalimat sudah cukup. Sedangkan
untuk kalimat pendek, 3-5 kalimat sudah oke. Umumnya 800 kata sudah mewakili
isi dari artikel yang lengkap. Meskipun mau menulis lebih panjang juga tidak
masalah.
Gunakan kalimat aktif mengundang pembaca dan mesin pencarian membaca. [Photo: Pexels] |
Ajak pembaca
untuk mengikuti apa yang kita tulis dalam artikel. Ajakan ini disebut dengan Call
To Action (CTA). Terlihat nggak ngaruh, ternyata setelah belajar optimasi
SEO, ternyata untuk menggoda Google, CTA ini sangat berpengaruh, lho.
Buat Outline Dulu, Menulis Kemudian
Merasa sulit
sekali merangkai kata menjadi artikel dalam 800 kata? Kalau iya, ini alasan
tepat untuk membuat outline sebelum menulis. Tuliskan garis besar yang akan diuraikan
dalam blog, kemudian eksekusi. Meskipun baru outline, tidak masalah. Buat ooutline
dulu, menulis kemudian.
Nah, setelah
memahami optimasi SEO untuk blog, ternyata menggunakan SEO ini juga sebuah seni
untuk menggoda, ya, Teman Belajar. Yuk, optimasi SEO untuk blog agar semua kebaikan
yang tertuang dalam tulisanmu dapat dibaca oleh banyak orang! Satu kebaikan
yang disebarkan melalui kata-kata yang baik, akan melahirkan semakin banyak
kebaikan, lho.
Outline memang sangat membantu ya kak dalam menulis artikel. Tulisan jadi runut dan ide tersampaukan dengan baik
BalasHapusBenar. Terus bisa ditulis kapan-kapan saat kita lagi kehabisan stok kosa kata.
HapusBuat outline dulu, menulus kemudian, kaya jargon yaa hehe
BalasHapusHahahha... Jargon konsisten menulis blog.
BalasHapus