Teman
Belajar, apakah kalian memiliki teman virtual? Ya, teman virtual yang kalian
temui di media sosial dan menjadi sahabat daring. Ngobrol dengannya kalian bisa
membuat tenang, bahagia dan seolah dia juga kalian temui di dunia nyata.
Memang
ada? Ada, dong. Sejak saya aktif di dunia perdosenan, saya hampir nggak punya
waktu untuk bersosialisasi dengan komunitas secara nyata. Namun saya menemukan
keaktifan di dunia virtual, tepatnya komunitas virtual. Bahkan saya memiliki
teman virtual yang dipisahkan oleh pulau dan zona waktu. Kami berkomunikasi
layaknya teman dunia nyata. Bahkan berbagi gosip pula.
Memiliki
teman virtual juga ada manfaatnya untuk diri sendiri, lho. Saya menemukan hal
positif dari teman virtual berbagai komunitas daring. Saya banyak belajar dan
terinspirasi dari mereka.
![]() |
Media sosial untuk mencari teman virtual (Photo: Pexels) |
Siapa Teman Virtual?
Teman
virtual merupakan orang yang kita temui di dunia virtual. Apakah dari media
sosial atau komunitas daring. Mereka ini manusia nyata, bukan robot AI yang
menjawab pertanyaan sesuai dengan keinginan kita, ya.
Teman
virtual ini punya kehidupan normal sebagaimana layaknya manusia lain juga. Ya,
karena dia memang manusia bukan robot. Sejak sibuk scroling di dunia
maya, saya menemukan beberapa teman virtual yang bisa diajak dalam pertemanan
layaknya pertemanan di dunia nyata. Saya pikir ini nggak asyik, tetapi ternyata
sama asyiknya dengan teman di dunia nyata.
Ciri Teman Virtual Bisa Dipercaya
Pernah
ada teman yang berkomentar, “bukankah teman virtual tidak bisa dipercaya? Dia
bisa menjadi siapa saja dan apa saja?”
Benar
juga. Namun saya jarang berpikir seperti ini. Seperti memiliki insting untuk
menyeleksi, saya mendapatkan teman virtual yang dapat dipercaya dalam kehidupan
sehari virtual. Saya juga punya prinsip, jika teman virtual itu mulai
aneh-aneh, saya tinggal memutuskan kontak saja. Bahkan pertemanan virtual ini
jauh lebih gampang untuk disortir daripada pertemanan di dunia nyata.
Jika
sudah menemukan teman virtual yang cocok, mungkin sebagian orang juga butuh
waktu untuk menyeleksi. Ada beberapa cara untuk mendeteksi apakah itu teman
virtual yang bisa dipercaya atau tidak. Beberapa ciri teman virtual bisa
dilihat sebagai berikut.
(1). Memiliki Identitas yang Jelas
Teman
virtual sama dengan di dunia nyata, dia memiliki identitas yang jelas. Saat
berkomunikasi dengannya, kita tahu asal daerahnya dari mana. Jenis kelaminnya,
sampai hal lain yang terakdang lebih privasi. Tergantung sejauh mana kedekatan
kita dengan si teman virtual.
(2). Tidak Ada Tanda-Tanda Memanfaatkan Kita
Banyak
pertemanan virtual yang berakhir dengan kekecewaan. Bukan saja karena
identitasnya nggak jelas, tapi pertemanan virtual sering dijadikan lahan basah
untuk penipuan seperti yang kerap terjadi belakangan ini. Apalagi kalau
pertemanan virtual cowok dan cewek, berujung pacaran, berakhir pemerasan. Ih,
serem!
Teman
virtual yang baik tida ada tanda yang mengarah untuk memanfaatkan kita. Dia
beneran akan berteman dengan kita dengan tulus tanpa maksud jelek. Pastikan
juga kalau dia nggak punya rencana memeras. Namun ini sering terjadi, maka
waspadalah!
(3). Tahu Batasan Privasi Sesama
Meskipun
sudah dekat banget, pastikan kalau kita menjaga batasan privasi sesama. Jangan
tanya apa yang nggak perlu ditanyakan jika itu berurusan dengan urusan
pribadinya. Salah satu kenyamanan berteman di dunia virtual ya karena Teman
Belajar bisa lari dari kenyataan sesaat. Maka jangan rusak dunia adem ayem
dengan drama tidak tahu batasan privasi sesama, ya.
(4). Tidak Memaksa Informasi Pribadi
Hal
lain yang membuat pertemanan virtual itu langgeng adalah karena ada rahasia
yang nggak perlu diumbar. Misalnya saja soal usia. Banyak teman virtual yang
berteman di dunia maya tanpa harus mempermasalahkan usia atau informasi pribadi
lain. Tanyakan sewajarnya, tapi tidak memakksa informasi pribadi.
![]() |
Tidak memaksa mendapatkan informasi pribadi dari teman virtual. (Photo: Pexels) |
(5). No Ghibah di Dunia Virtual
Ghibah?
Memang ada ghibah di dunia virtual? Ada, dong. Maka yang harus kita lakukan
jangan sampai berghibah dengan teman virtual. Ingat, dunia maya itu sempit
banget meski kita mendapatkan informasi dan pertemanan dengan global. Ghibah
yang kita lakukan dengan virtual itu bukan berarti nggak akan menyebar. Wah,
jika itu terjadi bahaya banget. Satu lagi, jangan terpancing jika ada teman
virtual yang mengajak ghibah.
Dunia Pertemanan Virtual
Bagi
saya sendiri, berteman secara virtual itu sudah saya lakukan sejak punya media
sosial. Saat saya mulai ngeblog dan pakai Friendster dulu, saya mulai memiliki
beberapa teman virtual. Bahkan menemukan teman di MIRc, Yahoo Messenger, dan
aplikasi chat lainnya yang pernah hits di awal internet mewabah di awal
2000-an.
Ada
teman virtual yang pindah ke kontak pribadi dengan saling menelepon. Banyak
pula yang hanya berakhir hanya di media sosial tanpa berminat untuk mencari
tahu identitas lainnya. Ada pula teman yang pindah medsos seiring dengan perpindahan
media sosial yang trend dan banyak dipakai.
Saya
pernah pakai Kakao Talk karena punya beberapa orang teman Korea Selatan,
termasuk roommate saya yang berasal dari Busan. Kakao Talk itu hanya saya pakai
untuk berkomunikasi dengan mereka saja, tidak ada kontak lain. Hanya sebelas
orang saja. Namun seiring waktu pertemanan kami terputus dan Kakao Talk juga
hilang dari aplikasi ponsel android saya.
Kopdar dengan Teman Virtual
Sejauh
ini, kopi darat atau kopdar dengan teman virtual adalah pencapaian tertinggi
dari pertemanan daring. Dari komunitas online sampai bertemu di dunia nyata.
Apalagi kalau beda kota dan beda pulau. Wah, luar biasa sekali bahagianya.
Etapi,
bukan berarti kalau satu daerah itu nggak bisa menjadi teman virtual. Selama
ini banyak teman-teman satu daerah yang berkomunikasi karena sesama bookstagram
justru hanya sebatas virtual. Kesibukan yang berlangsung justru membatasi dan
menunda pertemuan di dunia nyata alias kopdar.
Saya
juga pernah beberapa kali berniat beli buku dengan sesama bookstagram yang satu
daerah agar punya alasan kopdar. Eh, ada saja halangan untuk tidak bertemu
dengannya. Akhirnya kami cukup dipertemukan dengan status teman virtual tapi cuma
berbeda alamat saja.
Hal Positif Memiliki Teman Virtual
Bagi
yang masih meragu untuk memiliki teman virtual, sebenarnya cukup banyak sekali
manfaat untuk memiliki teman virtual, lho. Setidaknya, saya mendapatkan 5
(lima) hal positif memiliki teman virtual.
(1). Memperluas Jaringan Pertemanan
Memiliki
teman virtual artinya kita membangun jejaring secara global. Semakin luas
pertemanan, semakin luas pula jaringan pertemanan yang kita miliki. Kebayangkan
kalau di era yang serba mudah ini punya teman dimana-mana. Mau kemana saja juga
gampang banget.
(2). Mendapat Dukungan Emosional
Salah
satu manfaat memiliki teman virtual adalah mendapat dukungan emosional. Kehadiran
teman virtual bisa menjadi teman curhat yang asyik dan nyaman banget. Teman virtual
dapat mendukung dari berbagai masalah, terutama teman yang kita temui di
komunitas online. Saya sendiri memiliki teman curhat virtual. Kami bertemu
karena tergabung di komunitas online yang sama.
(3). Mendapatkan Keterampilan Komunikasi
Pertemanan
virtual menjadi pelatih kita dalam berkomunikasi. Kita akan terlatih untuk
berkomunikasi secara virtual, menulis dengan melibatkan emosi, juga memahami gaya
bahasa dan emosi teman virtual yang berasa dari negara, daerah, dan latar
pendidikan yang berbeda.
![]() |
Kemampuan menulis juga dapat ditingkatkan dengan adanya pertemanan virtual. (Photo: Pexels) |
(4). Mendapat Insight dan Informasi Baru
Perbedaan
yang kita dapatkan dari teman virtual akan memberikan insight dan
infotmasi baru. Terutama yang berkaitan dengan daerahnya atau hal-hal yang erat
kaitannya dengan teman virtual kita. Kebayang, kan, asyiknya bagaimana.
(5). Fleksibel dan Bebas Tekanan Sosial
Teman
virtual lebih fleksibel, nggak banyak tuntutan di dunia nyata. Sehingga pertemanan
biasanya lebih asyik terjalin di antara dua layar. Berteman dengan teman
virtual juga bebas dari tekanan sosial.
Nah,
bagaimana? Seru, kan memiliki teman virtual. Selain memberi manfaat yang
positif, kita juga jadi memiliki pertemanan luas dengan mudah.
Saya juga merasakan betul manfaat mempunyai teman virtual, salah satunya dari teman-teman online blogger yang sejauh ini belum pernah bertemu secara tatap muka langsung.
BalasHapusBerteman online dengan sesama blogger dan berinteraksi dengan setiap tulisannya menjadikan motivasi dan pendorong untuk tetap semangat menulis
Benar ya, Pak. Pembicaraan juga lebih fokus dan topik yang kita bahas jadi beragam dengan ranah yang sama.
HapusSeru kok punya teman virtual, saya juga punya beberapa teman virtual dan itu menyenangkan. Justru saya banyak terbantu dengan adanya pertemanan ini. Semoga ada rezeki untuk bertemu mereka offline. Pernah bertemu teman virtual dan langsung nyambung ngerumpi berasa teman lama yang ga pernah ketemu
BalasHapusIya, Mbak. Seru banget. Baru ketemu dengan salah satu teman virtual yang 4 tahun belum pernah ketemu. Padahal satu kota.
HapusTeman virtual ini sepertinya merupakan metamorfosis dari teman pena. Saya pun mempunyai banyak teman virtual semenjak menjadi penulis dan itu mendatangkan banyak manfaat. Kalau ada yang aneh-aneh biasanya suka langsung ada feeling nggak enak, sih.
BalasHapusNah, nah. benar banget, Kak. Biasanya ada filter dari insting, ya
HapusNaaah...saya bersambungan dengan teman² blogger ini apakah juga termasuk teman virtual yaaa..meski sudah sering beririsan dalam berbagai kesempatan dan acara tapi semua di dunia maya belum pernah ketemu dengan temen² semua.
BalasHapusSalam sehat semuanya..senang bisa berteman dengan semuanya teman² blogger di seluruh Indonesia😊❤️
Teman virtual juga, Mbak. Kebetulan kita sama. Mendapatkan teman virtual melalui blogger dan kemudian beralih ke grup.
Hapus