Blogger Perempuan
Ulfa Khairina | Find The Oliversity Through Your Chapter
Ulfa Khairina | Find The Oliversity Through Your Chapter

Penting! Ini 5 Manfaat Positif Memiliki Teman Virtual

Pertemanan virtual dapat ditemukan dan dijalin dari komunitas online. Pertemanan virtual memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan komunikasi.

 

Teman Belajar, apakah kalian memiliki teman virtual? Ya, teman virtual yang kalian temui di media sosial dan menjadi sahabat daring. Ngobrol dengannya kalian bisa membuat tenang, bahagia dan seolah dia juga kalian temui di dunia nyata.

Memang ada? Ada, dong. Sejak saya aktif di dunia perdosenan, saya hampir nggak punya waktu untuk bersosialisasi dengan komunitas secara nyata. Namun saya menemukan keaktifan di dunia virtual, tepatnya komunitas virtual. Bahkan saya memiliki teman virtual yang dipisahkan oleh pulau dan zona waktu. Kami berkomunikasi layaknya teman dunia nyata. Bahkan berbagi gosip pula.

Memiliki teman virtual juga ada manfaatnya untuk diri sendiri, lho. Saya menemukan hal positif dari teman virtual berbagai komunitas daring. Saya banyak belajar dan terinspirasi dari mereka.

teman virtual
Media sosial untuk mencari teman virtual (Photo: Pexels)


Siapa Teman Virtual?

Teman virtual merupakan orang yang kita temui di dunia virtual. Apakah dari media sosial atau komunitas daring. Mereka ini manusia nyata, bukan robot AI yang menjawab pertanyaan sesuai dengan keinginan kita, ya.

Teman virtual ini punya kehidupan normal sebagaimana layaknya manusia lain juga. Ya, karena dia memang manusia bukan robot. Sejak sibuk scroling di dunia maya, saya menemukan beberapa teman virtual yang bisa diajak dalam pertemanan layaknya pertemanan di dunia nyata. Saya pikir ini nggak asyik, tetapi ternyata sama asyiknya dengan teman di dunia nyata.

Ciri Teman Virtual Bisa Dipercaya

Pernah ada teman yang berkomentar, “bukankah teman virtual tidak bisa dipercaya? Dia bisa menjadi siapa  saja dan apa saja?”

Benar juga. Namun saya jarang berpikir seperti ini. Seperti memiliki insting untuk menyeleksi, saya mendapatkan teman virtual yang dapat dipercaya dalam kehidupan sehari virtual. Saya juga punya prinsip, jika teman virtual itu mulai aneh-aneh, saya tinggal memutuskan kontak saja. Bahkan pertemanan virtual ini jauh lebih gampang untuk disortir daripada pertemanan di dunia nyata.

Jika sudah menemukan teman virtual yang cocok, mungkin sebagian orang juga butuh waktu untuk menyeleksi. Ada beberapa cara untuk mendeteksi apakah itu teman virtual yang bisa dipercaya atau tidak. Beberapa ciri teman virtual bisa dilihat sebagai berikut.

(1). Memiliki Identitas yang Jelas

Teman virtual sama dengan di dunia nyata, dia memiliki identitas yang jelas. Saat berkomunikasi dengannya, kita tahu asal daerahnya dari mana. Jenis kelaminnya, sampai hal lain yang terakdang lebih privasi. Tergantung sejauh mana kedekatan kita dengan si teman virtual.

(2). Tidak Ada Tanda-Tanda Memanfaatkan Kita

Banyak pertemanan virtual yang berakhir dengan kekecewaan. Bukan saja karena identitasnya nggak jelas, tapi pertemanan virtual sering dijadikan lahan basah untuk penipuan seperti yang kerap terjadi belakangan ini. Apalagi kalau pertemanan virtual cowok dan cewek, berujung pacaran, berakhir pemerasan. Ih, serem!

Teman virtual yang baik tida ada tanda yang mengarah untuk memanfaatkan kita. Dia beneran akan berteman dengan kita dengan tulus tanpa maksud jelek. Pastikan juga kalau dia nggak punya rencana memeras. Namun ini sering terjadi, maka waspadalah!

(3). Tahu Batasan Privasi Sesama

Meskipun sudah dekat banget, pastikan kalau kita menjaga batasan privasi sesama. Jangan tanya apa yang nggak perlu ditanyakan jika itu berurusan dengan urusan pribadinya. Salah satu kenyamanan berteman di dunia virtual ya karena Teman Belajar bisa lari dari kenyataan sesaat. Maka jangan rusak dunia adem ayem dengan drama tidak tahu batasan privasi sesama, ya.

(4). Tidak Memaksa Informasi Pribadi

Hal lain yang membuat pertemanan virtual itu langgeng adalah karena ada rahasia yang nggak perlu diumbar. Misalnya saja soal usia. Banyak teman virtual yang berteman di dunia maya tanpa harus mempermasalahkan usia atau informasi pribadi lain. Tanyakan sewajarnya, tapi tidak memakksa informasi pribadi.

Pertemanan Facebook
Tidak memaksa mendapatkan informasi pribadi dari teman virtual. (Photo: Pexels)


(5). No Ghibah di Dunia Virtual

Ghibah? Memang ada ghibah di dunia virtual? Ada, dong. Maka yang harus kita lakukan jangan sampai berghibah dengan teman virtual. Ingat, dunia maya itu sempit banget meski kita mendapatkan informasi dan pertemanan dengan global. Ghibah yang kita lakukan dengan virtual itu bukan berarti nggak akan menyebar. Wah, jika itu terjadi bahaya banget. Satu lagi, jangan terpancing jika ada teman virtual yang mengajak ghibah.

Dunia Pertemanan Virtual

Bagi saya sendiri, berteman secara virtual itu sudah saya lakukan sejak punya media sosial. Saat saya mulai ngeblog dan pakai Friendster dulu, saya mulai memiliki beberapa teman virtual. Bahkan menemukan teman di MIRc, Yahoo Messenger, dan aplikasi chat lainnya yang pernah hits di awal internet mewabah di awal 2000-an.

Ada teman virtual yang pindah ke kontak pribadi dengan saling menelepon. Banyak pula yang hanya berakhir hanya di media sosial tanpa berminat untuk mencari tahu identitas lainnya. Ada pula teman yang pindah medsos seiring dengan perpindahan media sosial yang trend dan banyak dipakai.

Saya pernah pakai Kakao Talk karena punya beberapa orang teman Korea Selatan, termasuk roommate saya yang berasal dari Busan. Kakao Talk itu hanya saya pakai untuk berkomunikasi dengan mereka saja, tidak ada kontak lain. Hanya sebelas orang saja. Namun seiring waktu pertemanan kami terputus dan Kakao Talk juga hilang dari aplikasi ponsel android saya.

Kopdar dengan Teman Virtual

Sejauh ini, kopi darat atau kopdar dengan teman virtual adalah pencapaian tertinggi dari pertemanan daring. Dari komunitas online sampai bertemu di dunia nyata. Apalagi kalau beda kota dan beda pulau. Wah, luar biasa sekali bahagianya.

Etapi, bukan berarti kalau satu daerah itu nggak bisa menjadi teman virtual. Selama ini banyak teman-teman satu daerah yang berkomunikasi karena sesama bookstagram justru hanya sebatas virtual. Kesibukan yang berlangsung justru membatasi dan menunda pertemuan di dunia nyata alias kopdar.

Saya juga pernah beberapa kali berniat beli buku dengan sesama bookstagram yang satu daerah agar punya alasan kopdar. Eh, ada saja halangan untuk tidak bertemu dengannya. Akhirnya kami cukup dipertemukan dengan status teman virtual tapi cuma berbeda alamat saja.

Hal Positif Memiliki Teman Virtual

Bagi yang masih meragu untuk memiliki teman virtual, sebenarnya cukup banyak sekali manfaat untuk memiliki teman virtual, lho. Setidaknya, saya mendapatkan 5 (lima) hal positif memiliki teman virtual.

(1). Memperluas Jaringan Pertemanan            

Memiliki teman virtual artinya kita membangun jejaring secara global. Semakin luas pertemanan, semakin luas pula jaringan pertemanan yang kita miliki. Kebayangkan kalau di era yang serba mudah ini punya teman dimana-mana. Mau kemana saja juga gampang banget.

(2). Mendapat Dukungan Emosional

Salah satu manfaat memiliki teman virtual adalah mendapat dukungan emosional. Kehadiran teman virtual bisa menjadi teman curhat yang asyik dan nyaman banget. Teman virtual dapat mendukung dari berbagai masalah, terutama teman yang kita temui di komunitas online. Saya sendiri memiliki teman curhat virtual. Kami bertemu karena tergabung di komunitas online yang sama.

(3). Mendapatkan Keterampilan Komunikasi

Pertemanan virtual menjadi pelatih kita dalam berkomunikasi. Kita akan terlatih untuk berkomunikasi secara virtual, menulis dengan melibatkan emosi, juga memahami gaya bahasa dan emosi teman virtual yang berasa dari negara, daerah, dan latar pendidikan yang berbeda.

kemampuan komunikasi virtual
Kemampuan menulis juga dapat ditingkatkan dengan adanya pertemanan virtual. (Photo: Pexels)


(4). Mendapat Insight dan Informasi Baru

Perbedaan yang kita dapatkan dari teman virtual akan memberikan insight dan infotmasi baru. Terutama yang berkaitan dengan daerahnya atau hal-hal yang erat kaitannya dengan teman virtual kita. Kebayang, kan, asyiknya bagaimana.

(5). Fleksibel dan Bebas Tekanan Sosial

Teman virtual lebih fleksibel, nggak banyak tuntutan di dunia nyata. Sehingga pertemanan biasanya lebih asyik terjalin di antara dua layar. Berteman dengan teman virtual juga bebas dari tekanan sosial.

Nah, bagaimana? Seru, kan memiliki teman virtual. Selain memberi manfaat yang positif, kita juga jadi memiliki pertemanan luas dengan mudah.

8 komentar

  1. Saya juga merasakan betul manfaat mempunyai teman virtual, salah satunya dari teman-teman online blogger yang sejauh ini belum pernah bertemu secara tatap muka langsung.
    Berteman online dengan sesama blogger dan berinteraksi dengan setiap tulisannya menjadikan motivasi dan pendorong untuk tetap semangat menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar ya, Pak. Pembicaraan juga lebih fokus dan topik yang kita bahas jadi beragam dengan ranah yang sama.

      Hapus
  2. Seru kok punya teman virtual, saya juga punya beberapa teman virtual dan itu menyenangkan. Justru saya banyak terbantu dengan adanya pertemanan ini. Semoga ada rezeki untuk bertemu mereka offline. Pernah bertemu teman virtual dan langsung nyambung ngerumpi berasa teman lama yang ga pernah ketemu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Seru banget. Baru ketemu dengan salah satu teman virtual yang 4 tahun belum pernah ketemu. Padahal satu kota.

      Hapus
  3. Teman virtual ini sepertinya merupakan metamorfosis dari teman pena. Saya pun mempunyai banyak teman virtual semenjak menjadi penulis dan itu mendatangkan banyak manfaat. Kalau ada yang aneh-aneh biasanya suka langsung ada feeling nggak enak, sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, nah. benar banget, Kak. Biasanya ada filter dari insting, ya

      Hapus
  4. Naaah...saya bersambungan dengan teman² blogger ini apakah juga termasuk teman virtual yaaa..meski sudah sering beririsan dalam berbagai kesempatan dan acara tapi semua di dunia maya belum pernah ketemu dengan temen² semua.
    Salam sehat semuanya..senang bisa berteman dengan semuanya teman² blogger di seluruh Indonesia😊❤️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teman virtual juga, Mbak. Kebetulan kita sama. Mendapatkan teman virtual melalui blogger dan kemudian beralih ke grup.

      Hapus