Blogger Perempuan
Ulfa Khairina | Find The Oliversity Through Your Chapter
Ulfa Khairina | Find The Oliversity Through Your Chapter

Gu Family Book (2013): Kitab Keramat Untuk Menjadi Manusia

Choi Kang Chi adalah manusia setengah siluman yang bertekad untuk menjadi manusia setelah bertemu dengan Yeon Wool.

 Beberapa waktu lalu saya mengubek-ubek rumah virtual blogger Garut, Monica Rasmona. Salah satu artikelnya tentang membaca genre horor mengingatkan saya pada drakor historical fantasy berjudul Gu Family Book (2013) yang sempat menjadi buah bibir pada tahun 2013an. Saya nggak begitu suka dengan drakor memutuskan nonton Gu Family Book karena saya pikir ini drakor horor, ternyata fantasi.

Bulan ini saya malah ingin menonton lagi drakor yang sama. Setelah belasan tahun, tentu saja saya hanya ingat garis besar ceritanya. Sementara detil karakter, detil kisah, dan chemistry yang dibangun oleh Bae Suzy dan Lee Seung Gi mungkin saja mulai pudar. Ternyata benar saja, menonton setelah belajar tentang film dan menonton sekedar senang-senang untuk hiburan rasanya memang berbeda.


Gu Family Book
Gu Family Book rilis tahun 2013.
(Foto: mydramalist/gufamilybook)

Sebelum melanjutkan artikel ini, saya harus mengingatkan bahwa ulasan ini berisi spoiler. Buat yang ingin tahu ceritanya tanpa harus nonton drakor sepanjang 24 episode, silahkan baca ini sampai tuntas. Jika ingin menonton dengan detil, silahkan baca bagian pentingnya saja.

Dua Siluman dari Dua Masa

Kisah bermula dari siluman penjaga Gunung Jiri bernama Gu Wol Ryeong. Dia jatuh cinta dan menikah dengan manusia bernama Yoon Seo Hwa. Sebelum menikah, dia tidak memberitahu Seo Hwa bahwa dia seorang siluman. Dia mencari manuskrip keluarga Gu untuk mengubahnya menjadi manusia. Tiga hari sebelum dia menjadi manusia, sebuah tragedi terjadi. Seo Hwa yang sebelumnya memang dikejar-kejar oleh Jo Gwan Woong ditangkap di hutan, Wol Ryeong juga disiksa.

Namanya cinta mati pada Seo Hwa, saat melihat orang yang dicintainya terluka dia nggak tinggal diam. Sisi silumannya muncul dan membuat Seo Hwa ketakutan. Bukannya menerima kondisi Wol Ryeong apa adanya, dia malah berkhianat dengan menggiring Jo Gwan Woong ke hutan bersama para tentaranya. Akhirnya Wol Ryeong dibunuh oleh Dam Pyeong Joon sebelum Wol Ryeong sempat menusuk jantung Seo Hwa dengan belati kayu.

Jadi, ada aturan yang harus ditaati oleh Wol Ryeong. Jika Seo Hwa berkhianat, Wol Ryeong harus membunuh Seo Hwa. Kalau itu tidak dilakukan, maka dia akan menjadi iblis seribu tahun. Namanya cinta sudah melekat, Wol Ryeong mana tega melakukannya. Dia lebih memilih dibunuh oleh orang lain dan mati dalam kondisi terluka.

Ternyata saat Wol Ryeong mati Seo Hwa baru menyadari kalau dia sedang hamil. Anaknya lahir dan ditinggalkan di hutan. Rahib So Jung lantas menghanyutkan bayi itu ke sungai dan sengaja mempertemukan dengan Park Moo Sol, seorang saudagar pemilik penginapan Seratus Tahun. Anak itu diberi nama Kang Chi, kang berarti sungai dan Chi berarti dihanyutkan. Pelayan setia Park Moo Sol bermarga Choi dan marga ini juga diberikan untuk Kang Chi.

Menjalang usianya yang ke-20 tahun, Rahib So Jung datang kembali ke penginapan dan mengingatkan perjanjiannya dengan Park Moo Sol. Kang Chi harus dibebaskan pada usia itu untuk menjalani takdirnya sebagai manusia setengah siluman. Ternyata masalah pelik terjadi di penginapan itu. Jo Gwan Woong melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan pada keluarga Seo Hwa. Tragisnya, demi menyelamatkan Kang Chi, Park Moo Sol justru mati.


Park Moo Sol
Jenazah Park Moo Sol tidak bergerak dari penginapan 100 Tahun sampai istrinya memintanya pergi.
(Photo: Mydramalist/Gu Family Book)

Kematian Park Moo Sol membuat Kang Chi sangat marah dan dia berubah menjadi iblis malam itu. Namun lenyapnya Kang Chi malam itu justru menggiring opini publik bahwa Kang Chi adalah pembunuh Park Moo Sol. Ini membuat rakyat dan semua orang yang tidak di lokasi kejadian ramai-ramai menghujat kang Chi. Saat Kang Chi kembali ke penginapan dia sudah menemukan fakta baru tentang dirinya dan penginapan.

Dalam proses penyelamatan dan pembersihan nama baik, dia menemukan beberapa fakta lain. Cinta pertamanya yang bernama Park Chung Jo menjadi gisaeng. Dia juga bertemu dengan gadis dari masa kecilnya bernama Dam Yeon Wool, anak dari Dam Pyeong Joon. Setelah ditolak oleh Park Chung Jo dengan cara yang menyakitkan, dia menyadari jatuh cinta pada Yeon Wool. Namun dia harus berhadapan dengan pengawalnya yang seorang pendekar pedang, Gon Yi. Selain itu, Yeon Wool juga sudah dijodohkan dengan Park Tae Seo, anak pertama Park Moo Sol dan abang dari Park Chung Jo.

Jatuh cinta mendorong Kang Chi untuk menjadi manusia. Salah satunya dengan mencari manuskrip keluarga Gu. Akan tetapi, Rahib Su Jong mengingatkan bahwa ayahnya gagal menjadi manusia dan menjadi iblis karena seorang perempuan. Kehidupan di perguruan tempat Kang Chi tinggal malah mengajarinya keseimbangan dan cara mengontrol diri antara menjadi manusia dan menjadi iblis.

Kang Chi berhasil melakukannya, tapi takdir lain menunggu. Dam Yeon Wool dan Choi Kang Chi tidak ditakdirkan bersama. Rahib Su Jong berkata, jika mereka bertemu di dekat pohon persik saat bulan sabit di atasnya, maka mereka menghindari takdir mereka. Karena takdir mereka tidak akan baik. Salah satu dari mereka akan mati. Benar saja, Yeon Wool mati.

Cinta Ayah dan Anak

Sebenarnya pada episode 16, Gu Wol Ryeong bangkit dari kematian dan dia mulai menyerang manusia layaknya iblis yang jahat. Dia mengisap jiwa-jiwa manusia untuk membuatnya kuat. Parahnya dia tidak bisa mengobati diri sendiri dari luka karena kekuatannya sudah menghilang. Saat terluka dan kehilangan ingatan, dia juga melukai sahabatnya sendiri, Rahib Su Jong.

Begitu tahu Choi Kang Chi adalah anaknya dan Seo Hwa, dia mencari Kang Chi untuk mengingatkan jangan menjadi manusia karena perempuan. Tentu saja Kang Chi tidak mau menerima. Mereka malah bertengkar yang membuat Kang Chi nyaris mati kalau tidak dibantu oleh Guru Gong Dal. Sayangnya Guru Gong Dal malah menjadi korban dan menyebabkan Kang Chi dikucilkan dan dituduh mencoba membunuh sang guru. Padahal justru Kang Chi membantu Guru Gong Dal bertahan hidup.

Diam-diam Wol Ryeong selalu mengikuti Kang Chi. Dia memperhatikan Kang Chi, tapi jiwanya sebagai iblis juga meronta-ronta mencari mengisap jiwa. Sampai satu cara ditemukan untuk menghentikannya. Kang Chi yang harus membunuh Wol Ryeong. Karena itu pula Dam Pyeong Joon bersiap bertempur habis-habisan dengan Kang Chi. Awalnya Kang Chi selalu menghindar sampai mereka lelah.


drama siluman
Perkelahian antara Kang Chi dan Wol Ryeong
(Photo: Mydramalist/Gu Family Book)

Dam Pyeong Joon berkata, “bagaimana kau bisa membunuh ayahmu jika kau tidak tega membunuhku.” Tekad Kang Chi mengalahkan ayahnya kuat sekali. Dia masih belum mengerti bagaimana sisi manusianya tidak bisa melakukan itu. Akhirnya dia menemukan cara mengendalikan dirinya dan mengalahkan Dam Pyeong Joon tanpa membunuhnya.

Begitu juga dengan Wol Ryeong. Saat mereka bertempur, mereka tidak membunuh Kang Chi. Apalagi saat tiba-tiba Seo Hwa muncul dan mereka bertiga reuni beberapa saat sebagai keluarga. Perasaan yang tidak bisa mereka jelaskan muncul juga di sana. Sayangnya, Seo Hwa memutuskan untuk menghentikan Wol Ryeong dengan cara menusuk jantungnya sendiri dengan belati kayu di depan Wol Ryeong. Wol Ryeong terkendalikan.

Wol Ryeong akhirnya menemui Kang Chi sebagai seorang ayah. Dia pamit pada Kang Chi. Kang Chi yang pernah ingin membunuh Wol Ryeong malah sedih dan mengatakan, “mungkin sesekali aku akan merindukanmu.” Kalimat yang menunjukkan hubungan antara anak dan ayah yang alamiah. Wol Ryeong memutuskan tidur kembali di dekat jenazah Seo Hwa di dalam gua.

Setiap Manusia Memiliki Sisi Iblis

Dalam drama ini banyak quote yang mengarahkan pada karakter manusia dan hakikatnya hidup sebagai manusia. Baik itu disampaikan oleh manusia sendiri atau Wol Ryeong yang berlaku sebagai iblis. Drakor Gu Family Book ini memang quotable, sih.

Setiap manusia memiliki sisi iblis. Begitu yang ingin disampaikan dalam drakor Gu Family Book. Dari karakter Choi Kang Chi, kita melihat bahwa sisi iblis bisa ditaklukkan asal ada keinginan dan dapat mengontrol diri sendiri. Ada pula manusia yang lebih kejam dari iblis. Karakter Jo Gwang Woon yang paling jahat misalnya. Dia melakukan kejahatan dengan berbagai cara dan tidak pernah puas.


Dam Pyeong Joon membunuh Gu Wol Ryeong
(Photo: Mydramalist/Gu Family Book)

Dalam setiap diri manusia selalu ada dua sisi yang bertolak belakang. Baik dan buruk. Kang Chi dianggap menyebalkan dan ditakuti karena dia siluman. Namun, siluman mana yang masih memiliki kebaikan hati untuk menyembuhkan preman paling jahat yang mencoba membunuhnya. Saat ditanya oleh preman itu, Kang Chi pun tidak mengerti mengapa dia melakukannya.

Jo Gwang Woon kebalikan dari Kang Chi. Setiap hari dia memikirkan kesalahan orang lain. Apa yang aneh dari si ini, apa yang tidak biasa dari si itu. Setiap saat dia memikirkan cara menyingkirkan mereka tanpa merasa berdosa. Semakin dia gagal, semakin besar ambisinya untuk melenyapkan seseorang.

Berguru Pada Siapa Saja

Bagi yang pernah nonton Gu Family Book, pasti ada momen terkaget saat empat guru di Perguruan Muhjong bersatu untuk mendapatkan misi dari Laksamana Lee Soon Shin. Di perguruan mereka hanya tahu Guru Gong Dal, seorang lelaki tua renta yang menjadi tukang masak dan tukang bebersih. Ternyata tiga orang lainnya adalah orang-orang yang cukup mengejutkan.

Park Tae Seo, anak Park Moo Sol yang juga sahabat Kang Chi. Dia bukan sekedar saudagar penginapan, tapi juga seorang guru yang dirahasiakan. Pendekar Gon Yi yang sepanjang drama kita tahu sebagai pengawal Dam Yeon Wool dan pelayan Dam Pyeong Joon. Dia juga guru di perguruan. Meski sempat membuat Kang Chi tidak percaya, tapi dia cukup terkejut karena disebut setelah Laksamana Lee Soon Shin, dia adalah kedua terbaik di Joseon.


Gon Yi dan Kang Chi selalu berseteru perkara Yeon Wool
(Photo: Mydramalist/Gu Family Book)

Paling mengejutkan adalah yang keempat, Gisaeng Cheon Su Ryun. Dia menampung Seo Hwa untuk menjadi gisaeng. Dia juga menampung Chung Jo sebagai gisaeng. Dalam setiap drakor sejarah, sudah bukan rahasia lagi kalau gisaeng juga memiliki misi ganda sebagai mata-mata. Ternyata dia juga dinobatkan sebagai guru di perguruan Muhjong.

Penjelasannya terdapat di akhir cerita saat Kang Chi bertanya. Perguruan Muhjong memilih guru dengan cara yang adil. Mereka tidak melihat latar belakang para guru, tapi apa yang bisa mereka lakukan untuk Joseon. Konsepnya sama seperti kalimat, “jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi apa yang dia sampaikan.” Di sini saya merasa wow.

Ending: Mati?

Teman saya yang tidak menyukai drakor mengatakan, “aku nggak suka drakor karena endingnya pasti ada yang mati.” Setelah menonton banyak drakor, saya mengakui juga kalimat teman saya. sepanjang drakor saya bertanya-tanya siapa yang mati di akhir. Apakah Gon Yi juga akan mati? Ya, biasanya second lead pasti mati, sih.

Gon Yi memang sempat ditusuk oleh muridnya sendiri di hutan. Dia kaget karena tidak menyangka dikhianati. Seperti kebanyakan pendekar lainnya, dia sempat membunuh pengkhianat sebelum benar-benar tumbang di napas terakhir. Saat dia tumbang, Kang Chi datang dan meninggalkan jejaknya pada Gon Yi. Dia menyelematkan Gon Yi dengan darah silumannya.

Saya senang karena Gon Yi akhirnya tidak jadi mati. Hahaha, meski Lee Seung Gi menjadi favorit, tapi Bang Sung Joon ini juga tidak bisa diabaikan. Karakternya yang cool, kaku, penuh kasih sayang, dan cerdas membuat siapa saja pasti jatuh cinta pada karakter Gon Yi.

Di awal cerita sudah diberi clue bahwa salah satu dari Kang Chi dan Yeon Wool akan mati. Tenryata malah Yeon Wool yang mati. Awalnya saya mengira kalau Yeon Wool akan mati saat penyerangan di penginapan 100 Tahun. Yeon Wool terkena sabetan pedang Kang Chi dan hampir mati karenanya. Pasalnya tidak ada yang sadar jika Yeon Wool bergabung tiba-tiba.

Yeon Wool mati karena ditembak oleh Wol Pae, pengawal Jo Gwang Woon yang paling setia. Saat itu semua orang mengira kalau Jo Gwang Woon menargetkan Laksamana Lee Soon Shin, ternyata yang mereka targetkan Choi Kang Chi. Yeon Wool yang paling cepat sadar bergerak dan peluru malah nyasar ke punggung Yeon Wool.

Ending yang Tak Terburu-Buru

Sebagian besar penonton drakor pasti setuju kalau drakor kerap menyelesaikan cerita dengan terburu dan cenderung dipaksakan. Saya cukup puas dengan Gu Family Book karena ending-nya cukup smooth. Ada proses mengakhiri cerita di sini. Ending-nya tidak terburu-buru seperti kebanyakan drakor. Panjang drakor sebanyak 24 episode memang jumlah yang tepat untuk drakor ini.

Gu Wol Ryeong dan Yoon Seo Hwa dimunculkan kembali saat keduanya memang dibutuhkan dalam plot cerita. Membuat konflik pada Kang Chi dan meneror Jo Gwang Woon. Mereka juga diakhiri saat yang tepat. Saat Kang Chi mulai menguasai dirinya dan Seo Hwa membuka identitasnya. Saat itu kepercayaan sudah hilang, jika keberadaan mereka tetap ada dalam cerita, mereka jadi tidak punya peran yang kuat. Mengakhiri mereka adalah cara yang tepat untuk membuat cerita semakin tragis.


Choi Jin Hyuk
Seo Hwa menusuk jantungnya dengan belati kayu di depan Wol Ryeong yang mulai sadar.
(Photo: Mydramalist/Gu Family Book)


Proses kematian Yeon Wool juga nggak begitu maksa. Sejak awal dia memang suka ikut campur dalam kehidupan Kang Chi. Dia merasa paling dibutuhkan oleh Kang Chi. Jadi, ketika dia tertembak pun masih ada jeda antara kehidupannya dan kematiannya.

Mungkin pertanyaannya adalah soal Kang Chi. Apakah dia berhasil menjadi manusia? Jawabannya tidak. Setelah kematian Yeon Wool dia memutuskan untuk keluar dari perguruan dan tetap menjadi manusia setengah siluman. Toh dia juga sudah bisa menguasai dirinya, kan? Dia berkata akan menjadi manusia ketika dia sudah menemukan wanita yang bisa diajaknya untuk menua bersama.

422 Tahun Kemudian

Kang Chi tidak mati. Dia melihat perkembangan Joseon dari masa ke masa. Di tahun 2013, dia bertemu dengan orang-orang yang ditemuinya di masa lalu. Mereka bereinkarnasi dengan peran yang sama di masa lalu. Hanya nama mereka saja yang berbeda-beda. Eh, nggak ding. Ada satu nama yang terlahir kembali dengan nama yang sama. Yeon Wool. Dia malah berprofesi sebagai polisi, sedangkan Kang Chi berperan menjadi Presiden Direktur. Sudah ketebak, ya.

Rekomendasi: Drakor Lucu, Aksi, dan Romansa

Gu Family Book lumayan recomended untuk pecinta drakor-drakor yang membuat ngakak. Sudah bukan rahasia lagi kalau drakor yang diperankan oleh Lee Seung Gi kerap menyisipkan komedi di dalamnya. Seserius apapun kisahnya, kalau ada Lee Seung Gi, pasti ada saja yang bikin ngakak. Eum, kecuali drakor berjudul Mouse kali, ya.

Kalau untuk drakor aksi, Gu Family Book memang seru banget. Banyak perkelahian dan teknik seni pedang di sini. Apalagi kalau tokoh utama yang muncul adalah Gon Yi. Bahkan ketika Gon Yi dan Park Tae Seo muncul dan berduet dengan seni pedang mereka, gerakannya jadi kelihatan sangat indah.

Romansa yang ditampilkan di sini bukan yang panas menggebu-gebu, tapi yang menggemaskan dan lucu. Cara Kang Chi dan Yeon Wool pacaran sangat menggemaskan. Etapi, jangan berharap tidak ada adegan ciuman di drakor ini. Ada, kok. Sekitar tiga atau empat scene kali, ya. Jadinya nggak yang murni bebas dari adegan ini.

Bagaimana, Teman Belajar? Kalian berminat untuk nonton drakor Gu Family Book?

Posting Komentar