“Udah nggak zaman lagi marketing dengan cara lama. Coba, deh, pakai teknik content writing dan optimasi di media sosial kamu.” Kalimat setengah iklan itu muncul di Instagram saat seseorang yang saya ikuti di Instagram mengiklankan jasanya, yaitu menawarkan produk dengan teknik content writing.
Content
writing itu selalu sejalan dengan content writer. Kenapa? Karena tanpa content writer tidak ada tulisan yang disebut content writing. Di zaman saya masih belajar menulis dulu, semua
orang yang menulis di media baru disebut content
writer. Namun seiring perjalanan dan kebutuhan di media baru, bisa menulis
saja nggak cukup. Ada hal-hal lain yang dipenuhi untuk menjadi seorang content writer.
[Photo: Pexels] |
Memahami Perbedaan Content Writing dan Content Writer
Content
writer merupakan seorang penulis yang memiliki keahlian dalam
membuat konten yang tujuannya untuk kepentingan bisnis atau promosi. Untuk
menjadi content writer, tidak cukup
hanya memiliki kemampuan menulis saja, begitu kata Kak Ugi yang di salah satu
materi ODOP Blogger Squad (OBS). Jadi, kalau diartikan perkata, content adalah konten atau hasil karya.
Sementara writer adalah penulis.
Saat menulis di blog, kemampuan penulis dalam
mengoptimasi seputar konten harus sangat dipahami dalam content writing. Penulis harus benar-benar mengenal content writing yang disajikan ke publik
melalui laman jaringan seperti blog untuk dapat dijangkau dan mudah ditemukan
di pencarian Google. Konten yang ditulis oleh content writer harus mudah ditemukan oleh pengunjung.
Bukan rahasia lagi kalau content writing sangat banyak di pencarian. Mulai dari yang paling
bermanfaat untuk kita sampai yang menimbulkan pertanyaan, “kok, biasa saja?
Nggak menjawab kebutuhan saya?.” Ternyata jawabannya adalah pada SEO konten
yang dibuat oleh content writer dalam
menghasilkan konten.
Tujuan SEO Content Writing
Sama halnya seperti menerapkan SEO On Page dan SEO OffPage yang dibahas sebelumnya, SEO Content
Writing juga memiliki tujuan yang cukup mengena dalam sebuah artikel.
Berbeda dengan sekedar menulis dan mendapatkan trafik, SEO Content Writing memiliki tujuan menjangkau pembaca lebih luas untuk
menemukan apa yang mereka butuhkan.
Content
writing membahas soal produk karena tidak jauh-jauh dari ngomongin bisnis. Tujuannya untuk
mencapai kesuksesan bisnis seperti yang akan dibahas berikut ini.
Meningkatkan brand awareness
Menurut Kotler dan Keller, brand awareness (kesadaran merek) adalah kemampuan pelanggan dalam
mengingat dan mengindentifikasikan merek dalam kondisi berbeda. Konten yang
dibuat dengan mengikuti kaidah SEO akan mudah dicari oleh mesin pencari karena brand awareness si konten juga sudah
meningkatkan.
Mendapatkan leads
Dalam digital
marketing, leads diartikan sebagai potensi yang besar untuk diproses oleh
pelanggan yang potensial. Leads yang berkualitas tinggi tidak didapat begitu
saja, tapi membutuhkan leads generation untuk
menarik pelanggan dalam suatu perusahaan. Salah satu cara sederhana mendapatkan leads melalui
blog.
Dalam dunia bisnis, digital marketing fokus kepada pengembangan konten yang
berkualitas. Jadi, SEO yang diterapkan dalam content writing adalah untuk mendapatkan leads dalam bisnis
digital.
Menjual produk atau layanan
Konten yang dihasilkan oleh content writer bertujuan untuk menjual produk atau layananan.
Strategi yang digunakan ini pula yang digunakan untuk digital marketing dengan
mengoptimalkan SEO Content Writing. Tentu saja, ini adalah peluang yang harus
dibaca oleh content writer untuk
blognya.
Memberikan informasi
Meskipun informasi yang disampaikan dalam konten
sangat bermanfaat, jika konten tidak muncul di pencarian sama saja seperti
tidak memberikan informasi. Informasi yang baik jika ditemukan oleh pencari
informasi tersebut. SEO content writing akan mencari pembacanya untuk content writer.
Mengedukasi audiens
Audiens yang mencari suatu produk bukan saja ingin
mengetahui informasi selayang pandang yang diberikan. Akan tetapi, ada edukasi
yang disampaikan oleh content writer akan
bertemu dan menemukan pembacanya. Sekali lagi, SEO content writing yang akan
mewujudkannya.
Produk Content Writing
Berbicara tentang content writing, tentu saja ada ruang lingkup yang masuk dalam produknya. Ternyata meski sama-sama namanya konten, nggak semua konten masuk dalam content writing.
Ada beberapa produk content writing yang wajib banget diketahui oleh para content writer sebelum masuk ke dunia
blogger pro seperti artikel blog, konten media sosial, infografis, slide
presentasi, script video, naskah
iklan copy writing, transkrip,
terjemahan dan lain-lain.
Konten media sosial sebagai salah satu produk content writing [Photo: Pexels/Photios Photos] |
8 Keterampilan Wajib Seorang Content Writer
Meskipun kelihatannya menjadi content writer itu mudah,
ternyata nggak segampang yang kita baca atau dengar dari seminar digital marketing, Teman Belajar. Ada banyak
hal yang wajib dipenuhi untuk menjadi seorang content writer.
1.
Menulis dengan Baik
Setiap kelas menulis selalu ada kalimat motivasi yang
mengatakan, “setiap kita adalah penulis. Selama kamu sudah memulai menulis,
kamu adalah penulis!”
Kalimat ini adalah kalimat yang menguatkan penulis
pemula untuk konsisten dan percaya diri dalam menulis. Namun untuk menjadi content writer, ada satu level lagi yang
harus dia penuhi, yaitu menulis dengan baik. Menulis dengan baik itu menulis
sesuai dengan target audiens. Tulisannya ringkas, jelas, menarik, dan
menggunakan bahasa yang tepat sasaran. Nggak mungkin, dong, target audiens yang
dituju orang Aceh, tapi malah menggunakan bahasa Jawa. Auto ditinggal sama
audiens.
Nah, terpenting dalam dunia tulis menulis ini adalah mengamalkan mantra lama yang sudah menjadi ramuan wajib. Para content writer wajib mengamalkan mantra ini demi keberlangsungan kreativitas. Amalkan kalimat: “penulis yang baik terlahir dari pembaca yang baik.”
2.
Melakukan Riset
Temukan informasi yang sesuai dengan artikel yang akan
ditulis. Tentunya informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kalau dalam
jurnalistik, sangat dilarang untuk menggunakan jurnalisme omongan tanpa riset
sebagai sumber.
3.
Menerapkan Teknik SEO
Dalam menerapkan teknik SEO dalam content writing, setidaknya ada tiga hal yang harus dipenuhi. Pertama,
menulis konten yang SEO friendly dan mudah ditemukan di mesin pencarian. Kedua,
menerapkan kata kunci yang menggunakan search
intent yang ditargetkan.
Search
intent adalah tujuan
seseorang dalam melakukan pencarian di mesin pencarian. Maksudnya mencari
sebuah informasi itu untuk apa. Tidak mungkin seorang user melakukan pencarian tanpa maksud, kan?
Terakhir, seorang content
writer harus menerapkan SEO On Page dan SEO Of Page dalam tulisannya. Keduanya
merupakan bagian terpenting dalam content
writing dan wajib banget untuk diterapin.
4.
Berkomunikasi dengan Baik
Komunikasi seringkali menjadi masalah yang pelik dalam
sebuah interaksi. Tidak terkecuali kendala komunikasi juga akan menjadi masalah
untuk seorang content writer. Salah satu
keterampilan yang harus dimiliki adalah mampu berkomunikasi dengan baik dengan
klien.
Klien yang akan bekerja sama dengan content writer akan datang dari berbagai
latar belakang. Seorang content writer harus
melek literasi maupun melek teknologi. informasi-informasi seperti dunia
kesehatan, olahraga, ataupun bisnis serta topik lainnya akan menjadi makanan
harian yang harus dikonsumsi oleh content
writer. Wah, kebayang kalau masalah kita adalah kemampuan berkomunikasi.
5.
Bekerja Mandiri dan Tim
Memang, sih, kedengarannya yang pekerjaan SEO Content
Writer itu akan bekerja sendirian. Makanya di beberapa pencarian disebutkan
kalau salah satu pekerjaan yang cocok untuk kaum introvert itu adalah menjadi
penulis atau content writer. Namun ini
nggak sepenuhnya benar, kok.
Bekerja sama dengan tim sebagai keterampilan wajib content writer [Photo: Pexels] |
Seorang content
writer harus mampu bekerja dengan tim. Bukan saja bekerja mandiri. Untuk mendapatkan
hasil maksimal, kinerja tim sangat dibutuhkan dalam bekerja.
6.
Mengasah Kreativitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kreativitas
itu kemampuan untuk mencipta. Apa yang dicipta? Sesuatu yang bisa menarik orang
lain untuk membaca. Ide yang menarik pengunjung untuk tetap membaca dan
bertahan di halaman blog kita. Content writer
harus mampu mengasah kreativitas dan menulis dari berbagai sudut pandang.
7.
Melakukan Upgrade Diri Berkelanjutan
Mau melakukan upgrade diri merupakan keharusan yang
harus dimiliki oleh content writer. Kemampuan
yang perlu ditingkatkan seperti kemampuan menulis, membuat konten, atau
menelusuri perkembangan dunia SEO yang terus berubah.
8.
Terus Mengikuti Trend
Dunia perkontenan semakin hari semakin berkembang. Jangan
lupa untuk terus memperbaharui informasi yang ada dengan mengikuti trend yang
berkembang. Jangan takut dibilang Fear Of
Missing Out (FOMO) untuk sesuatu yang baik dan mengembangkan kemampuan diri
sendiri, ya.
Jadi, bisa disimpulkan dari penjelasan Kang Ugi tentang pentingnya SEO content writing, kalau
SEO Content Writer adalah content writer yang bisa menulis dengan baik
sekaligus menerapkan SEO on Page dan SEO Off Page agar berdampak.
Mau menjadi blogger atau content writer sama-sama memiliki tantangan yang berbeda. hal terberat dari seorang content writer itu adalah membangun trust dari seseorang. Kredibilitas dari seorang content writer seperti harga mati yang harus dibawa dalam diri sebagai profesionalitas dan komitmen.
Wah, ternyata benar kata pepatah, ya. Roma tidak dibangun dalam satu hari. Begitupun dengan belajar content writing. Menjual diri (branding) sebagai content writer harus tahu diri sebelum jual diri. Haik! Yuk, jangan patah semangat dan tetap belajar tanpa kenal lelah.
Kerja tim kalau ada tim kerjanya, ya, Mbak! Hehe (Kalau enggak mah, solo karier sampai akhir. Btw, kalau tim sementara pasti semua pernah, sih)
BalasHapus#SemangatNgeblog2024
Benar banget, Mbak. Kebetulan aku berada di tim dari awal sampai akhir. Wah, nano-nano sekali rasanya.
Hapus