Di dunia kerja yang penuh dengan senyum tipu-tipu, kita kerap menemukan orang dengan berbagai ragam karakter unik. Mau kerja di kantoran, di kampus, atau buka bisnis sendiri pun tidak lepas dari yang namanya masalah. Lantas masalah itu dibuat lebih komplek dengan istilah politik. Mulailah lahir istilah politik kantor yang di dalamnya terdiri dari orang-orang manipulatif yang membuat pikiran aktif sampai overthinking.
Saya
pikir dunia pendidikan adem ayem dari politik kantor yang membuat sakit kepala sebelah
dan asam lambung. Nyatanya tidak, ianya lebih licik dari kelicikan yang terjadi
di berbagai tempat. Saya pikir hanya di dunia kampus, ternyata di sekolah juga
begitu.
![]() |
| Ilustrasi pikiran manusia [Photo: Pexels/Tara Winstead] |
Satu
hari saya pernah bercerita dengan rekan blogger yang aktif di komunitas pecinta
buku. Dia mengakui kalau di sekolah pun banyak orang-orang yang memanfaatkan
orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Mereka bisa sangat manipulatif dan kita
bisa saja menjadi korbannya. Rekan blogger saya mengingatkan saya untuk lebih peka
terhadap hal-hal seperti ini. Waktu itu saya bercerita tentang pengajuan pangkat akademik yang macet. Rekan blogger ini langsung paham masalahnya apa.
Buku Viral di TikTok
Lebih
dari setahun setelah mengobbrol dengan rekan blogger, konten penerbit Jendela
selalu FYP di akun saya. Buku-buku yang ditawarkan adalah bundling buku
psikologi yang katanya mampu mengubah karakater kita menjadi lebih peka. Terutama
untuk memahami sisi gelap manusia di sekitar kita. Ah, menarik sekali bukan?
Awalnya
saya tidak begitu tertarik, tapi konten itu terus FYP seolah tidak akan
berhenti memunculkan diri sebelum saya memutuskan untuk membeli. Apalagi yang
saya lakukan selain check out dan menunggu Kang Kurir datang mengantar bookmail.
Saat
mengobrol dengan mahasiswa yang suka membaca biku-buku leadership dan self
improvement, dia bercerita kalau ada buku viral di Tiktok yang ingin sekali
dia check out. Saya penasaran tentang buku yang dia maksud. Dia pun lupa
judul bukunya.
“Buku
ini memang bisa ngubah orang nggak enakan jadi tegaan, Bu. Sekedar tahu teori
untuk melindungi diri sendiri juga,” katanya waktu itu. dia sedang menggulir
layar untuk mengecek buku yang dimaksud. Lantas dia menunjukkan sampul bukunya
begitu sudah menemukan buku yang dimaksud.
Dark
Psichology, memahami sisi gelap pikiran manusia. Buku yang
ditulis oleh Novita WD yang terbit pertama kali pada September 2024. Kemudian cetak
ulang yang kedua pada Juli 2025. Buku ini cukup best seller, ya.
Psikologi Gelap Manusia
Menurut
buku Dark Psichology, psikologi gelap bagian dari sebuah bidang ilmu
psikologi. Ia mempelajari sisi gelap dari pikiran manusia. Orang-orang dengan
pikiran ini ada di sekitar kita tanpa kita sadari atau dengan kesadaran penuh
kita akui keberadaannya. Dia bisa melakukan apa saja untuk mempengaruhi kita
dengan kekuatan tersembunyinya secara manipulatif.
![]() |
| Ilustrasi psikologi gelap manusia [Photo: Pexels/Karola G] |
Ada
manusia yang sangat pintar membuat orang lain nyaman, tapi sebenarnya dia
sedang merancang sesuatu yang jahat. Dia melakukannya dengan manipulasi yang
tersembunyi di balik kelihaiannya bermain peran, kata, dan persuasi. Sayangnya,
banyak yang tidak sadar.
Orang
dengan psikologi gelap suka mengontrol dan mempengaruhi orang lain demi mencapai
keuntungan pribadinya. Uniknya lagi, seringkali korban tidak menyadarinya. Ini karena
korban tidak pernah menyadari kalau persuasi diberikan oleh si pelaku adalah
bagian dari manipulasi.
Pengaruh dari Orang yang Memiliki Psikologi Gelap
Orang-orang
dengan psikologi gelap memiliki teknik yang dirancang untuk menjerat orang
lain. Dia mengeksploitasi emosi, ketakutan, dan keinginan kita. Orang seperti
ini sering kita temukan di dunia kerja dan lingkungan sosial. Biasanya di dunia
kerja memang lebih kentara karena dengan mudah kita bisa membaca orang-orang
dengan kepentingan.
Orang
dengan psikologi gelap tahu kapan harus melibatkan emosi kepada korban. Dia memanfaatkan
ketakutan korban dengan perlindungan palsu yang diberikan. Dia juga
mengakomodir keinginan-keinginan kita yang mungkin saja tidak diberikan oleh
orang lain. Sekali kita masuk dalam rancangan perhatiannya, maka akan susah
sekali untuk terlepas dari jeratnya.
Orang
dengan kepribadian psikologi gelap akan menyalahgunakan kerentanan yang
dimiliki oleh orang-orang disekelilingnya. Dia tahu sekali bagaimana memainkan
peran untuk menjadi sosok yang harus dipuja dan dibutuhkan dalam waktu yang
sama. Saat kita berada di dekatnya, seketika pengaruhnya akan menjerat seperti masuk
dalam lumpur isap yang mengerikan.
Kekuatan
yang dimiliki oleh orang dengan kepribadian psikologi gelap adalah kekuatan
persuasi. Jika selama ini kita mengetahui bahwa persuasi sebagai hal yang
positif dalam berbagai aspek, persuasi yang dimiliki oleh kepribadian psikologi
gelap bukan yang positif. Persuasi yang dilakukan untuk mengendalikan pikiran
orang lain demi kepentingan pribadinya. Tidak jarang dia akan mengorban orang
lain untuk mencapai tujuannya, kemudian dia akan bermain peran seolah menjadi
korban (playing victim) sehingga korban tidak marah dan
berbalik menjadi memaklumi.
Memahami Seni Manipulasi Kepribadian Psikologi Gelap
Banyak
dari kita tidak menyadari seperti apa manipulasi yang dilakukan seseorang. Manipulasi
adalah sebuah seni untuk memperdaya manusia. Untuk memahami seni manipulasi
ini, kita perlu memahami psikologi di baliknya. Psikologi gelap seringkali
menawarkan sesuatu yang menarik dan tanpa kita sadari berkaitan dengan pikiran
manusia.
Kita
tidak bisa masuk dalam pikiran manusia, tetapi dengan memahami psikologi kita
dapay mengerti arah kemana arah perilaku manusia. Psikologi gelap memperkenalkan
ini. Kita diarahkan pada sisi-sisi gelap yang mengganggu dari sifat manusia.
Jika
kita hanya menganggap orang yang melakukan hal ekstrem dan merugikan orang lain
sebagai orang jahat, maka setelah mengetahui psikologi gelap panndangan kita
bisa saja berubah. Ada berbagai faktor psikologis yang membuat orang
berperilaku ekstrem dan merugikan orang lain. Disinilah letak seni manipulasi
kepribadian psikologi gelap.
Sebelum
mengenal istilah psikologi gelap, kita mungkin saja sudah tertarik pada hal-hal
yang berkaitan dengan kepribadian dan sifat manusia. Namun kita belum memahami
bahwa ketertarikan kita pada psikologi gelap tidak lepas dari hubungan
kedekatannya dengan budaya populer. Seni manipulatif dekat dengan budaya
populer.
Psikologi Gelap di Sekeliling Kita
Kita
mungkin tidak berharap berhadapan dengan orang yang memiliki kepribadian psikologi
gelap. Akan tetapi, kita tidak bisa menghindari orang dengan kepribadian psikologi
gelap di sekeliling kita. Kenyataan yang paling menyakitkan bahwa manipulasi
psikologis dan kejahatan psikologis ada di sekeliling kita. Kapanpun dan
siapapun bisa menjadi korban dari psikologi gelap manusia.
![]() |
| Dark Psichology [Photo: Ulfa Khairina] |
Saat
mempelajari psikologi gelap, kita menyadari satu hal yang amat penting. Alasan
psikologi gelap menarik perhatian kita karena minat alami manusia memang
tertarik terhadap hal-hal yang gelap dan misterius. Keduanya berpotensi untuk
memberikan kompleksitas manusia. Ada lho relevansinya dengan budaya populer. Kehidupan
budaya populer tentu saja dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Lantas apa untungnya kita mempelajari psikologi gelap?
Saya memahami dengan sangat sederhana. Mempelajari psikologi gelap memberikan kekuatan keterampilan untuk melindungi diri sendiri dari orang-orang manipulatif yang bisa saja membuat kita menjadi korban kepentingannya. Kita jadi lebih memahami dunia di sekitar kita. Memahami psikologi gelap berkontribusi membuat perbedaan positif dalam masyarakat.





Posting Komentar